Oleh: Roedy S*)
Turnamen Badminton Asia Championship yang sedang berlangsung di Manila, Filipina , telah memberikan harapan besar bagi bangsa Indonesia bahwa pada cabang Bulutangkis, Indonesia tidak akan kekurangan pemain unggul.
Badminton Asia Championship adalah turnamen bulutangkis kelas dunia walaupun hanya diikuti oleh negara-negara Asia, karena kekuatan bulutangkis dunia memang dipegang oleh Asia.
Diluar Asia, praktis hanya tunggal putra asal Denmark yang bisa diandalkan yaitu Victor Axelsen dan Andre Antonsen.
Pemain tunggal putri asal spanyol yang pernah menjadi peringkat 1 dunia, Carolina Marin, sudah cukup lama absen dari kompetisi bulutangkis dunia.
Beberapa pemain unggulan dari Asia juga absen, seperti dari China Taipei.
Tai Tsu Ying, Chou Tien Chen dan gsnda putra juara Olimpiade Tokyo, Lee Yang/Wang Chi Lin , tidak memgikuti turnamen ini.
Ganda Putra ranking 1 dunia asal Indonesia, Kevin Sanjaya Sukomulyo/Markus Fernaldi Gideon, juga absen karena Markus sedang dalam pemulihan sehabis menjalani operasi di Portugal.
Tunggal putri utama Tiongkok, Chen Yu Fei, juga absen.
Tetapi tentunya absennya para pemain tersebut tidak mengurangi persaingan dan kwalitas turnamen tersebut.
Indonesia menurunkan beberapa pemain muda yaitu Chico Aura Dwi Wardoyo pada tunggal putra, Putri Kusuma Wardani, Stephanie Wijaya dan, Komang Ayu Cahya Dewi pada tunggal putri serta Meilysa Puspita Sari/Rachel Aleysia Rose pada ganda putri serta pasangan muda ganda putra yang berhasil meraih juara all England 2022 ,Bagas Maulana/M.Sohibul Fikri dan Pramudya/Yeremia.
Para pemain muda tersebut telah berhasil menunjukkan tajinya dan membuktikan bahwa mereka adalah bibit unggul yang pantas diasah di pelatnas untuk bisa berkibar lebih tinggi.
Chico berhasil membuat kejutan dengan menundukkan Unggulan Pertama Kento Momota dan melaju ke semi final sebelum ditundukkan oleh seniornya Jonathan Christie.
Jonathan Christie melaju ke final dan akan menghadapi Lee Zii Jia dari Malaysia.
Pramudya/Yeremia membuktikan kwalitasnya dengan melaju ke Final dan akan menghadapi pasangan dari Malaysia, Aaron Chia/Soh Woy Yik.
Semoga Jojo dan Prayer sukses merebut juata hari ini.
Diluar dari penampilan para pemain yang masuk final, para pemain muda Indonesia menunjukkan permainan yang impresif dan menjanjikan.
Putri KW yang berhasil mengalahkan Kim Ga Eun dari korea walaupun akhirnya ditundukkan oleh pemain cantik asal Thailand Porpawe Chochuwong, sudah menunjukkan kelasnya.
Catatan saya, footwork Putri KW masih terlihat lambat terutama saat dia melawan Porpawe Chochuwong.
Komang ayu hampir membuat kejutan ketika dia berhadapan dengan Akane Yamaguchi dan harus kalah rubber set.
Pada partai ini terlihat ketika Akane bermain lebih cepat, Komang ayu tidak dapat meladeni dengan baik sehingga mestinya para pelatih di pelatnas mengerti apa yang harus ditingkatkan dari seorang Komang ayu.
Stephanie Wijaya juga menunjukkan kelasnya ketika dia dapat merepotkan An Se Young dari korea. Walaupun akhirnya Stephanie Wijaya harus kalah dari ranking 4 dunia ini, tapu potensinya sebagai calon pemain andalan sudah terlihat.
Saya sangat terkesan dengan ganda putri muda kita Meilysa Puspitasari/Rachel Aleysia Rose. Pola permainan mereka sangat berbeda dengan ganda putri pada umumnya.
Mengandalkan speed and power, mereka mengagetkan pasangan ganda putri nomor satu Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, sehingga pasangan Jepang tersebut harus berjuang sampai set ketiga untuk menang dari ganda putri muda Indonesia tersebut.
Semoga coach Eng Hian dan timnya bisa memperbaiki semua kekurangan dari pasangan muda potensial ini.
Dengan melihat potensi yang ada pada pemain-pemain muda Indonesia ini, maka sangatlah wajar kalau masyarakat pecinta badminton Indonesia menuntut kinerja para pelatih di pelatnas bulutangkis untuk bisa fokus meningkatkan kwalitas para pemain agar dapat bersaing di level atas bulutangkis dunia.
Pengiriman para pemain ke kejuaraan yang ada juga harus dipertimbangkan dengan baik agar mereka mendapat jam terbang yang cukup.Apalagi untuk sektor tunggal putra dan putri, para pemain junior kita kalah di kesempatan bermain kalau dibandingkan dengan Thailand misalnya.
Semoga semua pihak dapat bekerja dengan baik demi tercapainya prestasi bulutangkis Indonesia yang membanggakan.
Jayalah bulutangkis Indonesia .
Bagaimana menurut teman-teman?
Salam Spartan, Roedy.
#Warasbernegara
#SayaSpartan
Sumber :
____
*)Roedy S., Pegiat literasi, pendukung tagar #WarasBernegara, #SayaSPARTAN