Dari sekian banyak kementrian di kabinet Indonesia maju, menarik untuk mempelajari tugas kominfo yang berkutat dibidang teknologi dan informasi. Kalau di kemendikbud ada merdeka kampus dan merdeka belajar, kominfo juga memiliki program literasi digital dan ruang baca kominfo. Saat ini fokus kominfo sebenarnya bukan barang baru, tapi sangat perlu dikerjakan, yakni pembangunan pusat data nasional untuk menggenjot investasi.
Lantas pertanyaannya apakah selama ini kita tak memiliki pusat data nasional hingga perlu dikerjakan? Jawabannya ada dan jumlahnya ribuan. Hal yang membedakan dari pusat data nasional yang hendak dikerjakan kominfo adalah adanya sistem cloud. Kominfo sendiri memiliki target untuk membangun 4 pusat data nasional. Tentunya dengan jumlah yang semakin sedikit dengan kualitas berstandar internasional, diharapkan pelayanan pemerintah semakin mumpuni.
Sebelumnya diberitakan bahwa menurut Menkominfo, saat ini pemerintah pusat maupun pemerintah daerah masih menggunakan lebih dari 2.700 pusat data. Dari jumlah itu, hanya 3% saja yang menggunakan cloud, sehingga banyak kendala dalam interoperabilitas data.
“Data memang terkumpul, sebagian besarnya di Kementerian Kominfo, tetapi kualitas datanya masih sangat belum memenuhi kualitas global. Dengan dibangunnya pusat data berbasis cloud ini, sangat memudahkan pengambilan keputusan untuk pemerintah,” tutur menkominfo.
Pemerintah sendiri tengah menyiapkan pembangunan empat Pusat Data Nasional (PDN) untuk mewujudkan pemerintahan berbasis digital. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan penerapan konsep digital government itu bertujuan mendukung pelayanan publik yang efisien, efektif, serta transparan dan mendorong implementasi data driven policy.
“Pemerintah akan membangun empat PDN berstandar global Tier- IV, Tingkat yang sangat tinggi untuk standar pusat data. Keempat lokasi PDN itu yakni di Kawasan Deltamas Industrial Estate (Jabodetabek), Nongsa Digital Park (Batam), Ibu Kota Negara baru di Kalimantan Timur, serta Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.” ungkapnya dalam Kunjungan Lapangan meninjau Pembangunan Pusat Data Nasional, di Turi Beach Resort, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (24/06/2022).
Selain manfaat dan lokasi pembangunan pusat data nasional, pemerintah juga fokus terhadap peruntukannya. Salah satunya untuk menaikkan investasi yang belakangan terdampak pandemi. Tentunya kita bertanya-tanya tentang kaitan pusat data nasional dengan imvestasi. Melalui kanal kominfo, korelasi keduanya dijelaskan secara gamblang.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan pengelolaan data membutuhkan perhatian lebih seperti infrastrukur yang memadai. Saat ini keberadaan data memiliki nilai strategis bahkan konsumsi data di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang sangat cepat dan mendorong tumbuhnya investasi.
“Jadi potensi investasi dan konsumsi data di Indonesia sangat besar. Ini juga proyeksi dari potensi ekonomi digital Indonesia yang bertumbuh dengan pesat seperti prognosisnya. Kita harapkan konsumsi data perkapita di Indonesia akan semakin meningkat dengan pemerintah membangun pusat data akan memberikan dorongan pada sektor privat juga segera membangun pusat data,” ungkapnya dalam Kunjungan Lapangan meninjau Pembangunan Pusat Data Nasional, di Turi Beach Resort, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (24/06/2022).
Menkominfo menyontohkan secara nasional konsumsi data Indonesia saat ini adalah 1 watt per kapita atau setara dengan 270 atau 300 megawatt. Jika dapat meningkatkan konsumsi menjadi 10 watt per kapita, maka dibutuhkan sekitar 2,7 gigawatt listrik.
Dengan konsumsi data di Indonesia bertumbuh sangat cepat, Menteri Johnny menilai hal ini juga bisa mendukung pesatnya pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Bahkan, diharapkan dapat mendorong tumbuhnya investasi pusat data di Indonesia.
Menurut Menkominfo pengelolaan data akan berkaitan dengan kebutuhan pusat data dengan dukungan jaringan transmisi kabel serat optik dan listrik. Oleh karena itu, Menteri Johnny menilai keberadaan data center yang dibangun di Jabodetabek, Kawasan Deltamas Industrial Estate, dan pusat data di kawasan Nongsa Digital Park, Batam, diharapkan dapat mendorong tumbuhnya investasi pusat data di Indonesia.
Semoga saja kiprah kominfo dalam membangun pusat data nasional bisa terlaksana secara maksimal dan sesuai dengan standar global. Juga diharapkan adanya kenaikan investasi dalam pembangunannya di 4 kawasan tersebut. Dengan kualitas pusat data nasional yang baik, kedepannya kita yakin akan dampak peningkatan ekonomi bagi negeri ini.