Gerak Cepat Kominfo Berangus Situs Abal-Abal presiden.go.id Redam Kegaduhan

Gerak Cepat Kominfo Berangus Situs Abal-Abal presiden.go.id Redam Kegaduhan

Rupanya pemerintah saat ini harus lebih berhati-hati lagi dengan adanya peretasan yang coba dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab. Pasalnya domain seperti .go.id bukanlah sembarangan. Kalau sampai ada pihak yang menyalahgunakan tentu saja kerugian ada pada pemerintah yang dianggap lalai melindungi situs resminya. Bahkan terbaru disebutkan kalau domain dari situs abal-abal tersebut belum dibayarkan dan sebagainya. Tentu saja citra pemerintah sangat dipertaruhkan dalam hal ini.

Untung saja Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bergerak cepat menghapus situs presiden.go.id. Hal ini tentu saja dilakukan untuk meredam kegaduhan di tengah masyarakat. Kominfo juga telah mengonfirmasi bahwa situs resmi presiden adalah presidenri.go.id. Situs tersebut merupakan satu-satunya situs resmi kepresidenan. Hal tersebut diutarakan Biro Humas Kementerian Kominfo dalam keterangan resminya, Kamis (24/11/2022).

Kominfo menyebut situs presiden.go.id pernah diajukan dibuka pada 29 April 2015, tetapi kadaluarsa karena tidak pernah digunakan. Selain itu, demi menghindari kebingungan di tengah masyarakat, Kominfo menghapus situs tersebut.

“Situs ini pernah diajukan untuk dibuka pada 29 April 2015 namun telah kadaluarsa (expired) pada tanggal 29 April 2016 karena tidak pernah digunakan. Karena tidak digunakan dalam waktu yang lama, maka situs tersebut telah ditangguhkan (suspended) sejak 7 September 2021. Dengan demikian, penangguhan atas situs presiden.go.id bukanlah hal yang baru,” ujarnya.

Saat ini Kementerian Kominfo telah menghapus situs presiden.go.id agar tidak menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, situs presiden.go.id ramai dibahas di media sosial lantaran tidak bisa diakses. Istana menyatakan situs resmi presiden adalah presidenri.go.id.

“Alamat resmi presidenri.go.id,” kata Deputi bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Kamis (24/11/2022).

Situs presidenri.go.id rutin menyampaikan rilis mengenai kegiatan kepresidenan. Informasi terbaru yang disampaikan di situs tersebut adalah mengenai kunjungan kerja Iriana Joko Widodo dan para anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) ke Provinsi Sumatera Selatan.

Situs presidenri.go.id juga selalu dicantumkan dalam setiap keterangan tertulis yang disebarkan Sekretariat Presiden kepada wartawan.

Sementara itu, situs presiden.go.id tak bisa diakses sejak Rabu (23/11) malam. Hingga pagi tadi, situs itu pun masih menampilkan tulisan tak bisa diakses lantaran dalam proses penyelesaian pembayaran sewa domain.

Berita lain menyebutkan bahawa meski situs kepresiden resmi itu beralamat di presidenri.go.id, namun domain go.id merupakan aset digital pemerintah. Jika dibiarkan tidak dilakukan pengecekan bisa berpotensi disalahgunakan.

Pun demikian, Direktur Aptika Kekominfo Semuel Abrijani Pangerapan, menegaskan bahwa go.id itu hanya bisa digunakan oleh pemerintah.

“Domain go.id itu enggak bisa dipakai siapa pun, kecuali pemerintah,” kata Semuel, melalui pesan singkat kepada Tekno Liputan6.com.

Sebelumnya, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha, mengatakan bahwa ini bukan perkara harga domain yang seharusnya juga tidak seberapa. Ini murni masalah awarness dan masalah serius karena ini aset digital RI 1.

“Bayangkan saja akibat kurang pengecekan nantinya situs diretas dan diposting oleh peretas berbagai hal yang tidak sesuai, tentu akan mengundang polemik lebih jauh,” ujarnya melanjutkan.

Semoga saja kedepannya tidak terulang kembali berita pemalsuan situs pemerintah yang berpotensi menimbulkan polemik di tengah masyarakat. Kita harap pemerintah dan kominfo lebih sigap lagi menangani masalah ini. Kalau perlu membuat proteksi tersendiri bagi domain-domain penting khususnya untuk RI1.

Selain itu pemerintah juga harus melakukan literasi digital kepada masyarakat umum agar tak terpancing menyebarkan berita atau informasi yang belum jelas. Perlu kesadaran untuk memeriksa ulang sebelum membagikan apapun di media sosial. Kalau pemerintah dan masyarakat lebih aware dengan literasi digital maka kedepannya tidak akan ada ruang bagi oknum tak bertanggung jawab untuk menyebarkan informasi sesat dan lainnya.

Waras Bernegara!

Salam Spartan!

Referensi:

https://inet.detik.com/cyberlife/d-6425288/kominfo-hapus-situs-presidengoid

https://tekno.kompas.com/read/2022/11/25/09300067/kominfo-hapus-situs-presidengoid-supaya-tak-bingungkan-masyarakat

https://m.liputan6.com/tekno/read/5134858/jawaban-kominfo-soal-situs-presidengoid-yang-belum-bayar-domain?

Exit mobile version