banner 728x250
Berita  

Kunker ke USA, Kominfo Pantau Pembuatan Satelit Satria di Markas Boeing dan SpaceX!

banner 120x600
banner 468x60

Kunker ke USA, Kominfo Pantau Pembuatan Satelit di Markas Boeing dan SpaceX!

Setelah mengunjungi Batam terkait pusat data nasional, kali ini Kominfo berkunjung ke USA terkait satelit. Memang kerjasama satelit sebelumnya menggandeng negara-negara Eropa seperti Perancis dan Inggris. Namun, dalam perkembangannya pemerintah juga menggandeng perusahaan top di USA seperti Boeing dan SpaceX. Hal ini tentunya berhubungan dengan teknologi peluncuran yang tak ditemukan di negara-negara Eropa. Lantas kenapa satelit kini menjadi fokus utama Kominfo?

banner 325x300

Dengan posisi Indonesia yang berbentuk kepulaun di mana banyak daerah-daerah terpencil yang belum terjangkau internet, wajar jika pemerintah getol membangun satelit. Karena sinyal dari provider yang biasanya sulit menjangkau daerah pedalaman akan sangat terbantu dengan kehadiran satelit ini. Apalagi jika satelit terbaru ini memilimi spesifikasi mumpuni dan kekinian. Tentunya kita memiliki harapan akses internet merata dengan jaringan 5G bisa dirasakan seluruh masyarakat di pelosok tanah air.

Menurut Dirjen Sumber Daya,Perangkat Pos, dan Informatika (SDPPI) Kominfo Ismail, satelit diharapkan bisa membantu Indonesia memberikan kesetaraan akses dan konektivitas kepada masyarakat di Tanah Air.

“Dengan satelit, titik-titik terpencil dapat dijangkau dengan relatif mudah dan merata. Teknologi satelit melengkapi berbagai penyediaan infrastruktur akses sinyal dan internet yang telah dibangun Kementerian Kominfo seperti jaringan tulang punggung internet berkecepatan tinggi dan ribuan BTS 4G di daerah Terdepan, Terluar, dan tertinggal (3T),” kata Ismail.

Untuk itulah Menkominfo, Johnny Plate selalu menempatkan program pembuatan satelit ini sebagai program prioritas. Secara detail, tim Kominfo yang terdiri dari Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Direktur Utama BAKTI Kominfo Anang Latief, Dirjen Sumber Daya,Perangkat Pos, dan Informatika (SDPPI) Kominfo Ismail, serta Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kominfo Usman Kansong memastikan progres kemajuan pembuatan satelit Hot Backup Satelite (HBS) untuk Indonesia di Boeing, SpaceX, dan Hughes Network System.

“HBS dipilih dalam rangka menyediakan dukungan cadangan untuk memitigasi segala risiko yang mungkin terjadi pada satelit SATRIA-1. Selain memiliki fungsi utama sebagai cadangan bagi SATRIA-1, penyediaan HBS bertujuan untuk menambah kecepatan internet dan meningkatkan user experience,” kata Dirut BAKTI Kominfo Anang Latief menjelaskan fungsi dari HBS yang ditinjau pengembangannya itu dalam keterangannya diterima di Jakarta, Senin.

Adapun Boeing bertanggung jawab sebagai perusahaan manufaktur satelit untuk proyek Hot Backup Satellite (HBS). 

Lalu SpaceX bertanggung jawab sebagai penyedia roket peluncur (rocket launcher) untuk HBS tersebut.

Sementara Hughes Network System menjadi perusahaan yang menyediakan solusi broadband bagi satelit dengan teknologi High Throughput Satellite (HTS) yang digunakan HBS.

Proyek pembuatan HBS berlangsung sejak 19 Oktober 2021 ketika BAKTI melaksanakan pengadaan dengan dasar Peraturan Direktur Utama BAKTI nomor 4/2021 tentang Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa Penyediaan Hot Backup Satellite untuk Transformasi Digital.

Program HBS dikerjakan sesuai dengan target dan sudah memasuki tahapan konstruksi di 2022 dengan harapan bisa meluncur ke orbit pada kuartal pertama 2023.

Diharapkan pada kuartal keempat 2023 satelit sudah dapat beroperasi melayani masyarakat.

Semoga saja kedepannya beberapa satelit yang jadi target pemerintah bisa meluncur dan beroperasi dengan baik. Dengan akses internet merata, diharapkan tidak ada lagi ketimpangan layanan internet antara perkotaan dan daerah terpencil. Tentunya dampak ke masyarakat dibidang ekonomi, pendidikan dan lainnya juga diharapkan meningkat pesat berkat kehadiran satelit ini.

Kita yakin Kominfo bisa menggemban tugas berat ini mengingat hari ini perpindahan TV analog ke digital juga suskses dieksekusi. Momentum presidensi G20 tak boleh dilewatkan begitu saja tanpa membawa dampak yang lebih baik, terutama bagi Indonesia. Negara kita dipilih karena sudab teruji perkembangannya ke arah positif. Juga dalam menghadapi pandemi corona dan keluar dari resesi. Dengan ditunjang satelit, bukan tak mungkin daya saing kita semakin meningkat di kancah global.

Perlahan tapi pasti kita saksikan gebrakan spektakuler Kominfo pasca kunjungan kerja di Amerika Serikat. Harapannya target peluncuran satelit bisa tepat eaktu dan memenuhi kebutuhan masyarakat akan internet di tahun-tahun mendatang.

Salam Spartan!

Waras Bernegara!

Referensi:

https://www.google.com/amp/s/m.antaranews.com/amp/berita/3017453/kominfo-tinjau-progres-pembuatan-satelit-di-boeing-dan-spacex

banner 325x300