Sumber daya manusia (SDM) adalah elemen yang sangat penting kalau tidak bisa dikatakan yang terpenting dalam suatu organisasi.
Di perusahaan – perusahaan global investasi sumber daya manusia begitu diperhatikan. Mereka bahkan menyediakan anggaran yang cukup besar untuk investasi pengembangan SDM karena mereka sadar SDM yang baik akan membuat perusahaan/korporasi dapat memenangkan persaingan dan berkembang menjadi besar sehingga profit perusahaan juga akan meningkat, sesuai harapan pemegang saham.
Indonesia diramalkan akan menjadi negara yang masuk dalam 5 besar dunia untuk produk domestik bruto (PDB) pada 2045 nanti.
Apakah itu akan menjadi kenyataan?
Menurut saya, Indonesia punya potensi untuk hal tersebut, tetapi tentunya dengan sejumlah syarat yang harus dipenuhi.
Syarat yang menurut saya terpenting dan susah untuk diwujudkan adalah adanya SDM yang unggul.
SDM yang unggul bukan hanya karena mempunyai keilmuan yang mumpuni tetapi juga harus disertai dengan mental yang baik.
Ilmu yang tinggi tanpa disertai dengan mental yang baik, hanya berpotensi menjadi kemudaratan.
Kalau begitu, bagaimana seharusnya negara membentuk sdm masyarakatnya?
Pendidikan tentunya menjadi pilar utama pembentukan dan pengembangan sdm masyarakat.
Pendidikan yang tidak hanya mengurus masalah akademis dan kognitif tetapi juga memberikan dasar-dasar pembentukan mental yang baik.
Di beberapa negara, pendidikan mental diberikan secara nyata, tidak berkutat hanya pada tataran teori.
Anak didik diajak melakukan hal hal yang mendasar dalam kehidupan sehari-hari seperti membuang sampah pada tempatnya, membersihkan sekolah, termasuk WC nya, melakukan kerja sosial untuk komunitasnya sebagai bagian dari mendapatkan kredit yang akan bisa membantu apabila nantinya mendaftar pada sekolah unggulan, dan lain lain.
Sementara di kita, pemangku kebijakan di bidang pendidikan masih terlihat gamang untuk melakukan reformasi pendidikan.
Kurikulum memang mudah diubah, dibuat yang sesuai dengan kebutuhan terkini, tetapi masalah utama yang menurut saya belum tersentuh adalah masalah tenaga pengajar.
Pengajar adalah aktor terpenting dalam proses pembelajaran.
Pemerintah memang telah melakukan sertifikasi tenaga pengajar tetapi sepertinya saat ini sertifikasi hanyalah menjadi persyaratan administrasi untuk menambah penghasilan tenaga pengajar saja.
Entah sistem seperti apa yang ditetapkan pada sertifikasi, tapi yang jelas dampaknya terhadap mutu pengajaran masih banyak dipertanyakan.
Sistem sertifikasi tampaknya perlu dibenahi sehingga sesuai dengan tujuannya.
Pemerintah saat ini gencar memerangi stunting yaitu pertumbuhan badan anak yang tidak sesuai (lebih pendek) dari yang seharusnya, tetapi menurut saya stunting dalam bidang pendidikan juga tidak kalah penting.
Yang dimaksud stunting dalam bidang pendidikan adalah pengembangan kognitif dan karakter yang lambat dibandingkan level kelas yang sudah diselesaikan.
Pembangunan dan pengembangan sdm tentunya tidak hanya menjadi tugas pendidik. Keluarga dan tokoh masyarakat juga harus ikut aktif mengedukasi masyarakat.
Literasi masyarakat jelas harus ditingkatkan.
Belum lagi kalau kita bicara masalah tenaga kerja.
Pada beberapa bulan yang lalu dunia dikejutkan ketika Shanghai Lockdown.
Dunia yang saat ini begitu tergantung dengan Tiongkok dikarenakan banyaknya barang yang diproduksi disana, menjadi sangat rentan dengan apa yang terjadi di Tiongkok.
Hal ini tentunya kurang sehat untuk keberlangsungan kehidupan dunia yang saya sangat yakin disadari juga oleh banyak pihak.
Sangat mungkin akan terjadi relokasi industri dari Tiongkok ke negara lain untuk lebih menjamin keseimbangan suplai barang yang dibutuhkan dunia.
Masalahnya adakah efisiensi yang begitu baik di Tiongkok yang akan memjadi standar.
Apakah Indonesia bisa menjadi pengganti?
Jelas belum karena begitu banyak masalah perburuhan yang ada di Indonesia.
Pemerintah memang menyadari dan berusaha memperbaiki dengan omnibus law, tetapi dari sisi kualitas tenaga kerjanya masih banyak yang perlu diperbaiki
UMR hanya diukur berdasarkan faktor pengeluaran buruh dan tidak pernah dihubungkan dengan kinerja buruh, sehingga bisa saja walaupun secara nominal UMR nya rendah tetapi sebenarnya upah buruh kita mahal karena output yang dihasilkan juga rendah.
Banysk hal buruk yang terjadi pada masyarakat dikarenakan faktor sumber daya manusia yang banyak masalah, terlebih ketika institusi pendidikanpun sudah tersusupi oleh virus intoleransi.
Penegakan hukum dan juga banyak hal lainnya juga tidak berjalan dengan baik karena kondisi sumber daya masyarakat dan sebagian pejabat yang bermental kurang patut.
Kalau kita tidak dapat memperbaiki sdm kita secara massive dan terukur, saya kok nggak yakin ramalan tersebut akan menjadi kenyataan.
Bagaimana menurut teman-teman?
Salam Spartan, Roedy.
#Warasbernegara.
#Saya Spartan.
Sumber :
https://m.mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/260613/revolusi-mental-topang-pembangunan-sdm
https://m.liputan6.com/bisnis/read/2326965/10-produk-made-in-china-yang-paling-diburu-dunia
https://www.setneg.go.id/baca/index/pembangunan_sumber_daya_manusia_sdm_menuju_indonesia_unggul