banner 728x250

Selamat Datang di Ende, Kota Kelahiran Pancasila, Pakdhe Jokowi

Jika Jokowi beneran datang di Ende, maka beliau adalah Presiden RI ke dua yang injakkan kaki di Ende. Yang pertama adalah Presiden Soekarno, orang yang berpuluh tahun sebelumnya menemukan Pancasila tatkala diasingkan Belanda di kota tersebut.

Presiden Jokowi bersama penulis yang merupakan putra asli Ende
Penulis yang merupakan putra asli Ende bersama Jokowi saat beliau masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, 2013.
banner 120x600
banner 468x60

Referensi Histori

Selain ketiga pernyataan Rocky Gerung di atas yang telah penulis sampaikan tanggapannya, pernyataan lainnya yang jelas sekali merupakan sebuah proses inseminasi ide atau penanaman ide kepada generasi berikutnya yakni pernyataan Rocky Gerung yang pada dasarnya menyebutkan bahwa tidak benar Pancasila tidak dapat diubah dikarenakan tidak dilarang.

banner 325x300

Menurut Rocky Gerung, yang tidak dapat diubah adalah bentuk negara yaitu bentuk Negara Republik. Jadi, menurut Rocky Gerung, sah saja jika ada gerakan yang ingin mengganti Pancasila dengan paham lainnya, termasuk paham khilafah.

Sebagaimana telah disebutkan oleh Rocky Gerung dalam pernyataannya sebelumnya, Presiden Soekarno memang mengatakan bahwa Pancasila adalah Philosophische Grundlag, maka penulis akan menjelaskan maksud pernyataan tersebut.

Bangsa Indonesia setiap tahun memperingati Hari Kelahiran Pancasila setiap tanggal 1 Juni, dan memperingati Hari Kesaktian Pancasila setiap tanggal 1 Oktober.

Referensi histori dari “kelahiran” Pancasila pun dapat kita temui baik dalam bentuk sumber kepustakaan maupun media elektronik visual yang berkembang pesat saat ini. Namun, terkadang kita sering lupa untuk menelaah tidak hanya dari sisi “seremonial” perayaan kelahirannya, tetapi selayaknya kita perlu juga untuk memahami secara lebih komprehensif mengenai kedudukan Pancasila. Bahkan mungkin di antara kita masih berpendapat bahwa Pancasila hanya merupakan sebuah ideologi negara. Apakah pendapat ini sudah tepat?

Presiden Soekarno menyebut Pancasila sebagai Philosopische Grundslag atau pandangan dasar hidup bangsa Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila memiliki dua kepentingan yaitu:

Pertama, Pancasila diharapkan senantiasa menjadi pedoman dan petunjuk dalam menjalani keseharian hidup manusia Indonesia, baik dalam berkeluarga, bermasyarakat maupun berbangsa.

Kedua, Pancasila diharapkan sebagai dasar negara sehingga suatu kewajiban bahwa dalam segala tatanan kenegaraan entah itu dalam hukum, politik, ekonomi maupun sosial masyarakat, harus berdasarkan dan bertujuan pada Pancasila.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka sangat jelas bahwa Pancasila lebih dari sebuah ideologi negara, bahkan merupakan pemahaman dasar bagi bangsa Indonesia dan merupakan kristalisasi dari nilai-nilai luhur yang telah hidup dalam masyarakat Indonesia sejak jaman para leluhur dan Indonesia masih disebut sebagai Nusantara.

Kolaborasi dan Harmoni Global

Tren Global saat ini, sebenarnya kapitalisme dan sosialisme cenderung mengembangkan kolaborasi dan bernaung dalam suatu term yang sepertinya menjadi idologi baru dunia; sustainablism.

Berbagai dokumn Global yang dihasilkan dalam kolaborasi tersbut kini menjadi referensi global. Kita tahu ada dokumen Sustainable Development Goals (SDGs). Inti dari sustainablism yakni harmoni antara manusia dan lingkungannya, baik yang biotik maupun yang abiotik. Harmoni itulah yang akan menciptakan keberlanjutan. Hal ini sebenarnya sudah menjadi jalan hidup para leluhur Nusantar di berbagai pulau di Nusantara ini.

Di Mahkam Hulu misalnya, kita tahu ada ritus yang disebut hudoq pekayang; di bumi Maluku ada tradisi Sasi; di bumi Lembata ada ritus perburuan Ikan Paus yang sangat memperhatikan keseimbangan lingkungan; di Cipta gelar ritus gunung Hlimun; Jabar ada pola pertanian tradidional yang sangat sukses menjaga ketahanan pangan; Kasepuhan Sunda Wiwitan; demikian pula beragam ritus di pulau-pulau lainnya.

Sustainablism merupakan sikap hidup para leluhur Nusantara sejak dahulu. Ini tidak dapat disangkal, dan mayarakat global mendorong sustainability global dengan pola kolaborasi, hal yang juga sebenarnya merupakan sikap hidup leluhur Nusantara dalam pola Gotong- Royong. Gotong-Royong adalah esensi temirnologi kolaborasi. Ini Menunjukkkan nilai- nilai luhur Nusantara sama sekali tidak terbelakang bahkan sangat maju melewati jamannya. Indonesia adalah Negara dan Bangsa besar dengan sistem nilai yang mampu menjadi global leader.

Merupakan suatu kesalahan besar jika kita mau membuang sistem-sistem nilai tersebut dan mengambil dari luar yang tidak jelas kompatibilitasnya dengan budaya kita. Philosophisch Grundlag lebih sebagai Dasar Negara yang dalam konteks hukum bisa disebut sebagai grund norm atau nilai dasar dari seluruh kerangka hukum yang mengatur kehidupan berbangsa dan negara.

Dalam masa penerapan P4, kita sering mendengar istilah; Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum, itulah yang dimaksud dengan pengertian hukum dasar atau grund norm itu. Semua ketentuan hukum kita, baik pada Undang-Undang atau turunannya atau regulasi lainnya, didasarkan pada Pancasila, bahkan dalam Anggaran Dasar suatu organisasi sipil mengharuskan adanya Pancasila sebagai nilai yang dianut oleh organisasi sipil tersebut.

Karena itu, Presiden Soekarno sering menggunakan istilah Welt Anschaung; Pancasila adalah pandangan manusia Indonesia yang utuh tentang dunia, fungsinya bagi manusia, tentang bagaimana manusia beinteraksi dengan dunia, bagaimana dunia dapat memberi manfaat bagi hidup manusia dan pengembangan kemanusiaannya. Tentu pemahaman yang sangat komprehensif ini lebih luas daripada fungsi suatu ideologi.

banner 325x300