banner 728x250

Setelah Ganjar Pranowo Dideklarasikan

PDIP telah mendeklarasiksn Ganjar Pranowo sebagai Capres. Siapa Cawapres pilihanmu?

banner 120x600
banner 468x60

Hari Jum’at, 21 April 2023, ketua umum PDIP, Megawati Soekarnoputri telah melakukan deklarasi Ganjar Pranowo sebagai calon Presiden yang diusung oleh PDIP pada Pilpres 2024 mendatang .

Deklarasi ini diikuti dengan pemasangan spanduk Ganjar Pranowo di berbagai lokasi oleh kader PDIP .ini berarti bahwa PDIP telah mempersiapkan dengan baik Deklarasi ini.

banner 325x300

Prediksi penulis salah karena sebelumnya penulis memprediksi bahwa PDIP akan melakukan Deklarasi pada September 2023 mendatang.

Dengan pada hari Kartini tahun ini maka PDIP bisa mempersiapkan Pilpres, Pilkada dan Pileg dengan baik karena waktu yang masih cukup.

Dengan deklarasi ini maka bisa dipastikan bahwa elektabilitas Ganjar Pranowo akan melesat naik, apalagi deklarasi ini juga dihadiri dan didukung oleh Presiden Joko Widodo yang menurut penulis beliau adalah super opinion leader.

Dengan sudah pastinya capres dari PDIP maka menurut penulis peta koalisi akan berubah.
Koalisi yang sudah terbentuk tentunya akan berpikir keras apakah akan meneruskan atau malah berbalik arah untuk menempel dan berusaha menjadikan jagoannya sebagai pasangan dari Ganjar Pranowo.

Nurdin Halid, seorang petinggi Golkar menyatakan sebaiknya PDIP tidak usah ikut dalam koalisi besar, karena toh PDIP bisa mencalonkan sendiri tanpa harus koalisi.

Tetapi memang sebagai sebuah strategi pemenangan, PDIP perlu mempertimbangkan koalisi, yang menurut panulis adalah koalisi sesi pertama karena nanti apabila sudah ada calon yang menang maka penulis yakin akan ada koalisi berikutnya yaitu untuk menggenggam suara di Parlemen agar jalannya pemerintahan menjadi lebih lancar.

Pernyataan Nurdin Halid dalam acara podcast Akbar Faisal tersebut menurut penulis hanyalah cara untuk menaikkan daya tawar saja, karena andai PDIP masuk dalam koalisi maka yang akan punya daya tawar tertinggi untuk menjadi cawapres adalah Prabowo Subianto dari Gerindra.

Memang setelah Ganjar Pranowo resmi dideklarasikan oleh PDIP, akan sangat menarik untuk mengamati siapakah cawapres yang berpotensi mendampingi Ganjar.

Banyak nama tokoh yang disebut netisen, dari mulai tokoh politik, pejabat, ulama dan pengusaha.

Agar lebih terarah, mari kita bahas dari sisi kebutuhan bangsa, untuk itu penulis akan coba menginventaris persoalan yang sudah dan akan menjadi tantangan bangsa ini kedepan.

Ada 4 tantangan politik luar negeri Indonesia yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia, Perlindungan WNI, diplomasi ekonomi, serta peran regional dan global Indonesia.

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa hilirisasi yang dilakukan Indonesia ditentang oleh banyak pihak yang selama ini mendapatkan keuntungan.

Geopolitik dunia yang begitu dinamis juga menjadi tantangan bagi pemimpin Indonesia ke depan untuk bergerak lincah dan mencapai tujuan sesuai dengan mandat Konstitusi.

Dari dalam negeri kita juga melihat tantangan yang begitu besar yaitu keretakan bangsa karena politik, birokrasi yang masih belum seperti yang diharapkan, Intoleransi, Penegakan hukum dan mungkin teman teman juga bisa menambahkan yang lainnya.

Indonesia yang mengalami perbaikan ekonomi secara berarti di masa Presiden Joko Widodo walaupun dengan tantangan pandemi masih menyisakan masalah rasio gini yang belum membaik. Ini berarti bahwa masyarakat di level ekonomi banyak masih harus diberdayakan agar mereka juga bisa menikmati kue pembangunan.

Pertumbuhan ekonomi tentulah harus dipertahankan dan ditingkatkan, sebagaimana visi Indonesia 2045 tetapi yang tidak boleh dilupakan adalah penegakan hukum karena menurut penulis penegakan hukum akan membuat negara semakin kuat.

Untuk bisa menghadapi tantangan yang ada maka Presiden akan lebih mudah bekerja andai dibantu oleh seorang wakil yang satu visi, bisa bekerja dan berkepribadian yang kuat.

Penulis akan mencoba untuk memaparkan kelebihan dan kelemahan beberapa tokoh agar teman teman bisa juga memberikan penilaian :

1.Prabowo Subianto.

Mantan Danjen Kopassus yang kentsl dengan grup mawar, yang berkaitan dengan penculikan aktivis di sekitar tahun 98, berhasil mendapatkan elektabilitas yang bersaing dengan Ganjar Pranowo dalam survey yang dilakukan oleh lembaga survey untuk bakal calon Presiden.

Figur yang menjadi pesaing Presiden Jokowi dalam dua kali Pilpres terdahulu ini kemudian bergabung dengan kabinet Presiden Jokowi dan menempati pos Menteri Pertahanan.

Kiprahnya sebagai Menhan juga tidak menunjukkan prestasi yang wow. Malah di beberapa kesempatan ketika ada pihak pihak yang ingin mengganti Pancasila, beliau tidak terdengar berkomentar. Mungkin karena faktanya beliau pernah berpeluk mesra dengan kelompok tersebut.
Dukungan politik untuk beliau cukup bagus.

2.Erick Thohir

Menteri BUMN yang sudah menjadi anggota Banser NU serta ketua panitia HUT seabad NU juga cukup dijagokan untuk menjadi calon Wakil Presiden.
Ketua PAN, Zulkifli Hasan justru sudah menyebutkan pasangan Ganjar-Erick sebagai jagoan PAN.
Erick Thohir sukses ketika menjadi ketua panitia ASIAN GAMES.

Komitmen anti korupsi Erick masihlah perlu dipertanyakan. Publik melihat tindakannya menutup Jiwasraya adalah upaya melindungi Rini Suwarno dan Bakrie yang menjadi penyebab utama sengkarutnya Jiwasraya.

3.Sandiaga Uno

Publik akan terus ingat sejarah pilkada DKI 2017 ketika berpasangan dengan Anies mempergunakan politik identitas dan bermesraan dengan gerombolan intoleran untuk memenangkan pilkada.

Kiprah Sandi sebagai Menparekraf pun masih belum terlihat prestasinya.

4. Mahfud MD.

Manuver politiknya ketika mengungkap kasus 349T di Depkeu serta keberaniannya menghadapi DPR RI telah membangkitkan harapan masyarakat akan perbaikan hukum dan pemberantasan korupsi di negeri ini.
Penolakan beberapa parpol besar akan menjadi hambatan serius bagi beliau.
Golkar menolak karena pada 1998 beliaulah yang menyerukan pembubaran Golkar.
NU menganggap bahwa beliau bukanlah orang NU walaupun beliau adalah Gusdurian banget.

Diluar dari 4 tokoh yang penulis sebutkan ini tentunya masih ada kemungkinan tokoh lain yang muncul.

Jangan lupa juga bahwa kemungkinan besar Pilpres akan berlangsung dua putaran karena aturan menyebutkan Capres yang terpilih harus mendapatkan suara 50% + 1, dan dengan aturan tersebut walaupun Ganjar mempunyai peluang terbesar untuk menang, tetap ada kemungkinan untuk kalah.

Mungkin ada teman teman yang bertanya apa perlunya dukungan parpol lain, toh PDIP punya golden tiket untuk mencalonkan Presiden dan Wapres sendiri?

Indonesia ini terlalu besar untuk dikendalikan hanya oleh satu partai apalagi sistem di Indonesia walaupun Presidensiil tetapi rasa parlementernya sangat kental.

Eksekutif tidak akan bisa bekerja dengan baik andai tidak menguasai parlemen.

Dengan kwalitas anggota parlemen yang ada maka kita semua sebagai rakyat harus bisa menerima konsekwensinya.
Kita harus sadar bahwa siapapun yang memimpin,  penegakan hukum dan pemberantasan korupsi masihlah belum akan bisa sempurna.

Kita hanya berharap bahwa orang baik yang kita dukung akan bisa melakukan perbaikan kehidupan bangsa.

Kalau penulis sendiri memilih siapa sebagai pendamping Ganjar.
Menurut penulis, Prof. Mahfud MD adalah figur yang pas untuk mendampingi seorang Ganjar Pranowo.

Bagaimana menurut teman teman?

Salam Spartan. Roedy

#Warasbernegara

#SayaSpartan

Sumber :

https://www.merdeka.com/amp/politik/analisis-politik-soal-gerak-cepat-pdip-umumkan-ganjar-pranowo-capres-2024.html

https://www.merdeka.com/politik/ppp-ganjar-sandiaga-cocok.html?_gl=1*1ly14fu*_ga*N1JueVcyOF94YXROYTF3b2hQRF9qU2RUV1F4Um9pVTdzT0U1a0lpUjlFZjl6b01yYVBvcHRXWWtzY3pFWlREZw..

banner 325x300