banner 728x250
Opini  

Tidak Ada Penyusup di Demo Mahasiswa 11 dan 21 April 2022

Aksi Mahasiswa di Patung Kuda
Aksi Mahasiswa di patung Kuda
banner 120x600
banner 468x60

Kita sering mendengar bahwa demo mahasiswa tanggal 11 dan 21 April 2022 yang baru lalu itu disusupi oleh pihak lain. Ada pihak-pihak yang menyusup dan menunggangi demo mahasiswa sehingga demo mahasiswa tidak murni lagi. Demo itu tidak menyuarakan suara mahasiswa lagi.

Tapi secara pribadi, saya tidak setuju dengan hal itu. Saya tidak yakin ada penyusup yang masuk ke demo mahasiswa itu. Mungkin kita masih berpikir bahwa demo mahasiswa itu seperti demo mahasiswa tahun 1998 yang lalu. Kita masih dalam euphoria demo yang memang sangat fenomenal itu.

banner 325x300

Saat itu, suara mahasiswa bulat. Saat itu, suara mahasiswa merupakan suara rakyat. Demo mahasiswa tahun 1998 itu menyuarakan suara masyarakat. Buktinya apa?

Kita pasti masih ingat, demo saat itu yang dilakukan pada siang hari yang terik. Kita berdemo menyusuri jalan. Dan di sepanjang jalan, banyak masyarakat yang memberikan kita minuman dalam botol. Saya tidak perlu menyebutkan merek. Karena kita semua sudah tahu mereknya…hahaha…

Pada demo tahun 1998 kita juga masih ingat, ada aturan yang sangat ketat. Kita, para mahasiswa, sangat ketat menjaga agar demo kita tidak kemasukan orang asing. Mahasiswa saat itu bebas dari afiliasi politik apapun. Bahkan kita tidak mengijinkan adanya partai politik yang masuk kampus. Bahkan politisi yang masuk kampus pun kadang kita tolak. Para mahasiswa bebas dari infiltrasi dan kepentingan politik.

Oke, kembali ke masalah demo. Saat demo, kita menjaga agar tidak ada penyusup atau pihak asing yang masuk ke bagian kita. Hal itu kita lakukan supaya kita tidak terprovokasi. Supaya kita aman. Dan yang paling penting, supaya tidak ada kekacauan di dalam tubuh mahasiswa sendiri. Kita tentu masih ingat, korlap kita akan meminta kita untuk mengenal orang-orang yang ada di depan, belakang, kanan, dan kiri kita. Kita memastikan bahwa kita semua saling mengenal.

Bukan jaket almamater. Tetapi teman di sebelah kiri, kanan, depan, dan belakang. Apabila ada satu saja orang yang tidak kita kenal, kita akan menanyai dia. Dari universitas mana, dari fakultas apa, dari jurusan apa. Dan siapa teman yang kenal dengan dia.

Semua kita telusur, sampai ada yang mengenal dia. Dan yang mengenal dia akan menjadi penjamin mahasiswa yang kita anggap sebagai penyusup itu. Seandainya tidak ada yang mengenal?

Mahasiswa yang masuk dan tidak ada yang mengenal itu akan kita minta untuk pergi, untuk keluar dari barisan demo. Kalau membandel, kita serahkan ke polisi.

Memangnya ada yang seperti itu? Ada. Dan penyusup itu juga masih tetap sehat segar bugar.

Mungkin euphoria itulah yang masih mendasari kita untuk berpikir bahwa demonstrasi mahasiswa saat ini adalah demo yang murni seperti demo kita tahun 1998 lalu, demo yang tidak ada penyusupnya. Tapi demo tahun ini berbeda.

Apakah demo tahun ini ada penyusupnya?

Kita pasti membaca di banyak berita, ada pembagian jaket almamater kampus tertentu. Dan yang menerima pembagian jaket itu bukanlah mahasiswa dari kampus tersebut. Dan mereka dapat bergabung dalam demo karena memakai jaket almamater. Apakah teman di depan mereka mengenal mereka? Tentu saja tidak. Karena mereka bukanlah mahasiswa.

Kita juga membaca berita tentang pemukulan bang Ade Armando. Pemukulnya memakai jaket almamater sebuah kampus. Tetapi dia bukan mahasiswa, melainkan penggembala. Apakah dia penyusup? Kalau penyusup, mengapa dibiarkan bahkan mendapatkan jaket almamater? Kalau dibiarkan, apakah mereka adalah penyusup?

Kita juga membaca banyak berita, korlap demo tanggal 11 dan 21 April bukan hanya mahasiswa. Ada elemen lain yang ikut demo. Apakah ada penolakan dari mahasiswa? Apakah ada keberatan? Kalau tidak ada keberatan, apakah itu artinya mereka disusupi? Kalau tidak ada keberatan, apakah artinya mereka ditunggangi?

Kalau dulu, begitu kita tahu bahwa ada elemen lain yang mau ikut bergabung dalam demo kita, langsung demo kita batalkan. Meskipun sudah banyak yang berkumpul, tetap saja demo dibatalkan. Demo tidak jadi dilaksanakan. Lebih baik kecewa karena tidak jadi demo, daripada kecewa karena ada elemen di luar mahasiswa yang ikut ndompleng demo mahasiswa. Pernahkah ada kejadian seperti itu? Pernah. Dan saya pernah mengalaminya. Sudah mau ikut demo, ternyata tidak jadi dilaksanakan.

Jadi, apakah ada penyusup di demo mahasiswa tanggal 11 dan 21 April 2022 itu? Mari kita berpikir waras.

 

#WarasBernegara

#LiterasiKebangsaan

 

https://indonesiatoday.co.id/read/diduga-menyamar-jadi-mahasiswa-yang-ikut-aksi-demo-11-april-2022-sejumlah-pemuda-diamankan-polisi-614632

 

banner 325x300