Pembangunan menara BTS tetap digenjot untuk mendukung kebutuhan di daerah-daerah yang belum terjangkau saat ini. Tapi medan bentang alam Indonesia yang luas tak cukup hanya dengan jaringan serat optik baik yang di darat maupun di laut. Pilihan cerdas dan antisipatif adalah penggunaan satelit dengan kapasitas yang mumpuni. Tapi kapasitas satelit middle to middle itu harus ditambah sehingga munculah mega proyek satelit internet saat ini yaitu SATRIA1 plus Hot Backup Satellite (HBS).
Dengan mega proyek satelit ini menjadi bagian dari infrastruktur digital yang akan mengukuhkan negara Indonesia sebagai negara yang memiliki satelit dengan teknologi very high throughput. Negara lain yang menggunakannya adalah Luksemburg, Kanada, dan Amerika (Serikat).
Satelit multifungsi, high throughput satellite, SATRIA-1 berkapasitas 150GBps, atau tiga kali lipat dari total kapasitas sembilan satelit yang saat ini digunakan Indonesia. SATRIA-1 memang dirancang untuk sambungan internet. Dengan kapasitas tersebut, diperkirakan satelit multifungsi ini bisa menghadirkan akses internet kepada 150.000 titik layanan publik di Indonesia, yang belum terjangkau internet.
Hot Backup Satellite (HBS) yang akan lebih dahulu diluncurkan. Satelit yang menelan investasi Rp 5,2 triliun itu dirakit oleh Boeing dan diluncurkan menggunakan roket SpaceX di Amerika Serikat (AS). Adapun proyek satelit HBS yang merupakan satelit cadangan dari satelit Satria-1 diagendakan mengangkasa pada kuartal kedua, tepatnya Mei 2023.
Lalu, satelit Satria-1 yang adalah satelit pemerintah pertama akan meluncur sekitar Juni atau Juli 2023. Satelit berkapasitas 150 Gbps ini akan membantu pemerataan akses internet sampai 150 ribu titik.
Sedangkan fokus yang tak kalah strategisnya adalah Pusat Data Nasional (PDN) pertama dari total empat yang direncanakan. PDN pertama ini berada di kawasan Deltamas, Kabupaten Bekasi, yang sudah dilakukan groundbreaking pada November dengan target selesai pembangunannya pada 20 Oktober 2024.
Tentu saja masih ada program-program yang sudah existing yang terus dijalankan Kominfo. Misalnya, Kominfo akan merampungkan proyek Balai Besar Pusat Pengujian Telekomunikasi (BBPPT) di Tapos, Depok, Jawa Barat. Fasilitas pengujian alat dan telekomunikasi itu diklaim yang terbesar di kawasan Asia Tenggara. Ditargetkan selainn menjadi terbesar di ASEANB juga rencananya akn beroperasi tahun 2023 ini.
Selain itu pengembangan talenta digital juga jadi fokus Kominfo melalui program literasi digital, digital talent scholarship, digital leaders academy, untuk melahirkan SDM berkualitas untuk mendukung dalam pertumbuhan ekonomi digital Indonesia di masa mendatang.
Dengan beberapa mega proyek yang bakal direalisasikan tahun ini maka Kominfo mengukuhkan lembaganya sebagai lembaga yang menjadi pionir untuk transformasi digital di negeri ini.
Sehat terus Pak Johnny Plate dan Kemenkominfo teruslah bergerak demi akselerasi digital di Indonesia.
https://inet.detik.com/law-and-policy/d-6500232/menkominfo-akan-terus-bangun-bts-4g-dan-luncurkan-2-satelit-internet.
Reyzha
Pegiat Literasi Digital, #WarasBernegara, #SayaSpartan